ALQURAN dan hadits adalah dua warisan yang ditinggalkan Rasulullah Muhammad Saw kepada umat Islam. Keduanya merupakan pedoman hidup untuk masalah dunia dan akhirat.
Tetapi sangat disayangkan, masih banyak umat Islam yang kurang mengerti isi Alquran dan Hadits. Informasi diperoleh Harian Orbit, Selasa (14/6), Goethe Institute bekerjasama dengan The Friedrich Naumann Foundation for Freedom serta Lembaga Survei Indonesia menggelar survei untuk membaca bagaimana kecenderungan dan pemikiran anak muda muslim Indonesia tentang isu-isu keislaman.
Survei yang digelar pada 18 November-26 November 2010 ini digelar di semua provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 1.496 kaum muda muslim Indonesia.
Hasil survei yang dipublikasikan melalui keterangan pers kemarin mengungkap sebanyak 47,5 persen dari anak muda yang disurvei mengaku sebagai orang muslim baru warga negara Indonesia. Sedangkan 40,8 persen menyatakan sebaliknya.
Sementara itu, lebih dari 90 persen responden mengatakan kepercayaan kepada Tuhan adalah sesuatu yang penting. Sedangkan lebih dari 60 persen menekankan pentingnya untuk menjadi orang Muslim.
Dari 1,496 kaum muda muslim Indonesia itu, 96,2 persen menolak seks sebelum menikah; 88,7 persen menolak mengonsumsi alkohol; dan 99,2 persen menolak mengonsumsi bahan psikotropika yang halus.
Di sisi lain, hanya 13,5 persen dari kaum muda muslim setuju dengan poligami. Lebih banyak perempuan muda menolak poligami dibandingkan laki-laki muda.
Ketika menjalani ibadah agama, kaum muda muslim tidak begitu taat dalam menjalaninya. Hal ini terlihat dari hanya 28,7 persen dari para responden yang mengatakan selalu shalat lima waktu setiap hari, dan 59,6 persen selalu berpuasa pada bulan suci Ramadan.
Sedangkan untuk soal pemahaman terhadap kitab suci Alquran, hanya 11,7 persen yang mengaku memahami sebagian besar surah-surah dari Alquran.
Hasil survei ini juga mendedahkan fakta bahwa secara keseluruhan, kaum muda yang mengikuti jajak pendapat ini lebih cenderung menjalani ibadah agama bila ada unsur kontrol sosial.
Terakhir soal identitas keberagamanaan, responden wanita lebih menekankan identitas keislaman dan menjalani kewajiban agama dibandingkan responden laki-laki. Or-04b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar