Minggu, 14 Oktober 2012

1.500 Santri Ikuti Manasik Haji, Mendidik Santri Butuh Kasih Sayang

Kakan Kemenag Deliserdang, Drs Dur Brutu menggungting pita balon tanda dimulainya praktek manasik haji RA se Kabupaten Deliserdang. ORBIT/irianto yusuf

Medan-ORBIT: Mendidik para santri dibutuhkan kesabaran dan rasa kasih sayang. Hal tersebut  harus benar-benar  ditanamkan para guru  layaknya seperti anak sendiri. Sehingga para santri merasa seperti berada di rumah sendiri.

Demikian diungkapkan Kepala Raudhatul Athfal (RA) Nabila Hafsah, Nurhafsah Ritonga SAg, SPdI, Kamis (11/10), di tengah kesibukannya mengkoordinir 30 santrinya yang mengikuti praktik manasik haji diselenggarakan kerjasama Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Deliserdang di Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan.

Dia merasa bersyukur,  santri dan santriwati yang didampingi tiga guru RA yang dipimpinnya sejak tahun 2010 dengan tertib dapat mengikuti peragaan manasik haji. “Mereka begitu cepat hafal hafal talbiyah haji,” sebut Hafsah.

Dikatakan, 30 santri dan santriwati yang dia pimpin sebelumnya juga sudah mendapatkan bimbingan dari para gurunya di sekolah. “Jadi saat mereka diajak peragaan manasik haji seperti hari ini, baik cara berpakaian maupun mengucapkan talbiyah haji para santri itu tak canggung lagi,” ucap Nurhafsah yang mengelola RA Nabila Hafsah di Jl Mesjid, Komplek Griya Nabila 2 Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan itu.

Informasi dihimpun,  kurang lebih 1.500 santri dan santriwati RA  se-Kabupaten Deliserdang mengikuti peragaan manasik haji gelombang pertama di Asrama Haji Medan.

Mereka membaur dan terlihat masing-masing santri didampingi para orangtua dan gurunya. Berada di Asrama Haji Medan lengkap dengan pakaian ihram layaknya seperti yang dipakai saat menunaikan ibadah haji.
<-- selengkapnya -->



Pererat Silaturrahim

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Deliserdang Drs Dur Brutu menyatakan, peragaan manasik haji untuk TK/RA se-Kabupaten Deliserdang itu diharapkan tak hanya untuk menambah pengetahuan dan wawasan dari anak didik, tapi juga mempererat silaturrahim.

“Harapan saya kegiatan peragaan manasik haji itu terus dilakukan, sebab dampaknya sangat positif. Para santri tentu lebih mengenal satu sama yang lain. Dan yang lebih terpenting melalui kegiatan itu pengetahuan mereka akan bertambah,” sebut Dur Brutu.

Sedangkan Ketua Panitia Drs H Ngatman Azis MPd menyatakan, tujuan kegiatan peragaan manasik haji untuk menanamkan kecintaan anak-anak didik. Mereka harus ditempah sejak dini sehingga kecintaan terhadap Islam semakin lebih baik. “Kalau sudah lebih awal kita bekali pendidikan yang baik, Insya Allah ke depan tak aka ada lagi tawuran,” kata Ngatman.

Banyaknya terjadi tawuran di masyarakat  belakangan ini, ya salah satunya kurangnya pembekalan anak-anak didik khususnya tentang keagamaan. “Makanya kegitaan peragaan manasik haji bagi anak-anak ini sangat penting,” pungkasnya.

Peragaan manasik haji tersebut dibuka secara simbolis oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Deliserdang Drs Dur Brutu dengan pengguntingan pita menerbangkan balon ke udara.  Om-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar