Selasa, 04 September 2012

RA Nabila Hafsah Buktikan Pendidikan Tak Selamanya Mahal



Tingkah Santri RA Nabila Hafsah
Kepala RA Nabila Hafsah, Nurhafsah Ritonga

Percut Seituan-NBC: Kepala Raudhatul Athfal (RA) Nabila Hafsah, Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang Nurhafsah Ritonga SAg SPdI mengatakan pendidikan rak selamanya mahal.

“Madrasah yang kami kelola sudah membuktikan kepada masyarakat bahwa biaya pendidikan di taman kanak-kanak tidak harus mencengangkan. Bayangkan tak sampai seribu rupiah setiap hari yang menjadi kewajiban orangtua,” kata Nurhafsah Ritonga pada halal bi halal silaturahmi idul fitri 1433 H bersama wali santri di gedung RA Nabila Hafsah pekan lalu.
<-- selengkapnya -->

Dikatakan, telah menjadi visi RA Nabila Hafsah, dengan biaya pendidikan yang sangat terjangkau, lulusan taman kanak-kanak Islam itu ditempah menguasai tulis baca Alquran, hafal doa dan ayat-ayat pendek, mampu berhitung dan pandai tulis baca bahasa Indonesia sehingga mampu berkompetisi ketika memasuki Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yang sangat selektif.

Saat ini, dukungan masyarakat terhadap perkembangan dan kemajuan RA Nabila Hafsah luar biasa. “Minat masyarakat mengakses pendidikan dini di RA Nabila Hafsah yang baru berusia tiga tahun itu sudah cukup baik sehingga tahun ajaran saat ini mendidik 40 santri yang dibagi dalam tiga kelas dengan empat tenaga pengajar berpengalaman,” katanya.

Jangan tanya, kata Nurhafsah, dari mana pihak pengelola membayar honor empat orang guru yang mendidik santri RA Nabila Hafsah. “Madrasah ini didirikan lebih dominan dimotivasi oleh prinsip betapa urgennya pendidikan agama bagi anak-anak di kawasan yang sempat menjadi korban ketidakadilan tercatat dalam sejarah bangsa Tahun 1965,” katanya tanpa merinci bentuk kekejaman itu.

Karenanya, para orangtua yang mungkin mengeluarkan jajan anak-anak jauh lebih besar dari pada uang sekolah setiap harinya harus turut berperan memacu anak-anak belajar di rumah dan rajin ke sekolah, sehingga target pelajaran yang diprogramkan dapan tercapai. “Masa depan bangsa yang agamis terletak di tangan anak-anak generasi kita,” katanya. (r)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar