Minggu, 20 Februari 2011

Awas Jajanan Berbahaya bagi Anak

ANAK-ANAK kerap tidak terkontrol jajanannya. Selain orangtua, banyak pihak yang harus mempunyai kepedulian terhadap keselamatan bocah generasi bangsa. Adalah guru di sekolah, pedagang di sekolah hingga pedagang, pewarung yang jangan sekadar mencari keuntungan dari jajanan laris manis tapi dapat mematikan. 

Lebih jauh, produsen juga perlu memperhatikan hal tersebut. Balai POM Kemenkes RI harus selektif menindak produsen nakal yang semata memburu keuntungan pribadi.

Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang pernah melakukan penelitian di 10 provinsi, dari 163 sampel jajanan anak yang diuji, sebanyak 80 sampel (lebih dari 50%) tidak memenuhi baku mutu keamanan. Kebanyakan jajanan yang bermasalah itu mengandung boraks, formalin, zat pengawet, zat pewarna, zat pemanis, dan garam yang digunakan tidak beryodium.



Beberapa zat pengawet yang merugikan kesehatan antara lain: Auramine, Basic Yellow, Alkanet, butter Yellow, Black 7984, burn Umber, Chrysoidine, Crysoine, Citrus Red No.2, Chocolate Brown FB, Fast Red E, Fast Yello AB, Guinea Green B, Indanthrene Blue RS, Magenta, Metanil Yellow, Oil Orange SS, XO, dan AB, Orange G, GGN, RN, Orchid/Orcein, Ponceau 3R, SX, dan 6R, Rhodamin B, Sudan 1, Scarlet GN, dan Violet 6B.

Zat pengawet yang merugikan antara lain: Dietilpirokarbonat (DEP), Kloroform, Nitrofuran, dan Asam Benzoate. Sedangkan zat pemanis yang merugikan antara lain: Dulsin dan P 4000, Siklamat, dan Sakharin.

Nah, untuk menghindari jajanan anak yang tidak sehat, berikut ini tips mengontrol jajanan anak Anda:

Biasakan sarapan. Anak yang sarapan akan lebih dapat menahan keinginannya untuk jajan karena perutnya telah berisi makanan olahan rumah yang lebi aman. Kalaupun mau membeli makanan olahan.

Perhatikan betul kandungan bahan dan nutrisi dalam kemasannya. Pilih yang terbuat dari gula sukrosa, laktosa, atau fruktosa. Hindari makanan manis yang tak mencantumkan kandungan gulanya, karena disinyalir rasa manis tersebut berasal dari pemanis buatan.

Untuk penganan asin-gurih, jangan pilih yang ada tulisan Penyedap Rasa atau MSG di daftar ingredients (bahannya)
Pilih tempat bersih. Jika terpaksa harus jajan, pilihlah tempat yang bersih. Tempat jajan yang bersih diharapkan lebih terbebas dari pencemar dan zat-zat berbahaya
Jelaskan bahayanya. Beri pengertian tentang bahaya yang dapat ditimbulkan bila anak-anak terus-menerus mengonsumsi jajanan yang tidak sehat. Diharapkan anak mampu mengontrol keinginan jajannya
Anjurkan anak membawa bekal. Bekal tidak harus bikinan orangtua. Bekal pun dapat berupa jajanan yang mesti bersih dan aman.
 
Pada keseharian orangtua, terutama ketika bersama anak, biasakan untuk tidak jajan. Anak akan lebih cepat belajar dari apa yang diamati ketimbang dari apa yang diajarkan.

Tanamkan kebiasaan menabung. Kebiasaan menabung pada anak dapat menekan keinginan jajan. Jika anak tidak jajan dan menyisihkan uang sakunya, ia akan dapat membeli barang kesukaannya.

Mengancam Kesehatan
Jajanan anak semakin variatif di pasaran. Namun karena kepentingan bisnis semata bahan makanan yang digunakan sudah tidak dipertimbangkan lagi. Tanpa memperhatikan kesehatan, sekarang banyak sekali makanan dan minuman jajanan anak-anak yang ditawarkan dengan harga yang sangat murah yaitu Rp 500,00.

Jajanan anak banyak ditemui terutama di sekolah. Biasanya makanan atau minuman yang ditawarkan dikemas sedemikian rupa untuk menarik minat anak-anak. Biasanya dikemas dengan bantuk yang lucu-lucu dengan warna yang mencolok. Padahal dibalik warna yang mencolok tersebut terdapat bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan terutama untuk kesehatan anak-anak.

Banyak sekalli fakta yang diberitakan di media cetak maupun televisi akibat dari penyalahgunaan bahan-bahan makanan berbahaya ini. Mulai dari penggunaan pewarna pakaian sampai formalin.
Bahan-bahan makan yang sering digunakan oleh pedagang-pedagang tidak bertanggung jawab seperti:

Formalin
Biasanya digunakan untuk mengawetkan mayit, selain itu digunakan juga sebagai disinfektan, antiseptik, dan penghilang bau. Pada usia anak, usus yang belum sepurna atau sistem pertahanan tubuh  masih lemah akan gagal berfungsi dengan baik sehingga memudahkan bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh sulit untuk dikeluarkan. Akibat dari formalin dapat merusak saluran cerna anak. Biasa ditemukan pada makan seperti tahu , ikan/ayam.
 
Boraks/Bleng
Dengan menggunakan boraks dapat merubah tekstur makanan menjadi lebih halus dan dapat membuat makanan menjadi lebih renyah. Dlam beberapa penelitian beberapa jenis jajanan anak-anak yang mengandung Boraks antara lain seperti : Mie, ketupat/lontong, bakso, kerupuk.

Dengan konsumsi boraks tidak lantas menunjukkan gejala kearah suatu penyakit. Namun bila boraks sering dikonsumsi maka terus menumpuk dan akibat dari penumpukan boraks inilah akan mengganggu kesehatan seperti Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. 

Dalam jumlah banyak, boraks  menyebabkan demam, anuria(tidak terbentuknya urin), merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

Siklamat dan Sakarin
Siklamat dan sakarin adalah bahan makanan yang  paling sering dapat kita jumpai pada jajanan anak-anak. Bahan ini mampu mempertajam rasa manis dan mempertajam campuran rasa yang dicampur pada makanan atau minuman pada jajanan anak-anak. Denga rasa manis inilah semakin mengundang anak-anak menyukainya. Untuk itu berhati hatilah pada semua jajanan anak-anak.

Rhodamin B
Rhodamin B adalah bahan yang paling bebahaya karena Rhodamin B bukanlah bahan makanan namun adalah pewarna bahan tekstil. Dengan menggunaan Rhodamin B maka makanan atau minuman yang diwarnai akan nampak lebih menarik. Parahnya justru hal inilah yang membuat anak-anak semakin tertarik untuk mengkonsumsinya. Selain warna yang menarik makanan/minuman yang diberi Rhodamin B akan member sedikit rasa pahit dan menimbulkan sedikit rasa gatal di tenggorokan. Namun apakah anak-anak kita ikut merasakan hal ini ???

Akibat konsumsi Rhodamin B yang terus menerus akan terjadi penumpukan lemak dan akan berakibat pada kesehatan 10 tahun kemudian.

Dari paparan diatas sebaiknya sebagai orang tua kita harus waspada dan bijak dalam memilih jajanan untuk anak-anak. Bukan hanya jajanan sekolahan yang harus diwaspadai namun semua jajanan dalam kemasan sebaiknya jangan sering-sering diberikan pada anak-anak. Akibatnya mungkin tidak dapat dilihat secara langsung namun akan berakibat ketika anak-anak sudah tumbuh besar.

Selain dapat memperlambat pertumbuhan anak, bahan-bahan makanan berbahaya ini dapat mengakibatkan penyakit-penyakit kronis yang berbahaya akibat dari penumpukan dari konsumsi yang berlangsung lama.

Sebagai ibu, sudah sewajarnya memberikan yang terbaik bagi putra putrinya. Untuk itu mulailah dari rumah untuk membiasakan anak-anak mengkonsumsi jajanan yang layak dan sehat bagi kesehatan. Cobalah resep-resep praktis untuk anak-anak, dengan jajanan sehat yang sudah disediakan di rumah akan membantu mengarahkan anak untuk tidak sering jajan di luar rumah yang tidak dijamin kebersihan dan kualitasnya. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar